Jakarta – Prof. Dr. Hafid Abbas, Ketua Senat UNJ, menyebut Indonesia akan bubar jika kesenjangan social tidak segara diatasi. Pernyataan ini dikemukakannya saat diskusi virtual yang diselenggarakan Dialektika Institute for Culture, Religion and Democracy pada Minggu (27/03/2022).
Menurut Abbas, melebarnya kesejangan antara kekayaan orang-orang super kaya di Indonesia dan kelompok masyarakat lainnya adalah ancaman serius pada kesejahteraan rakyat Indonesia ke depan. “Makanya menurut World Bank, Indonesia akan bubar jika kekayaan hanya dikuasai oleh segelintir orang,” paparnya.
“Negara raksasa seperti Indonesia ini dengan luas darat dan lautannya mencapai 8,2 juta kilometer persegi, dua kali lipat lebih besar dari Uni Eropa, yakni ketika Inggris keluar, luas Uni Eropa hanya 4,1 juta kilometer dan Indonesia memiliki tiga zona waktu. Sayangnya negara kita yang besar ini, hanya dikuasai oleh 4 orang super kaya. Bayangkan ini adalah kesenjangan yang sangat luar biasa besar,” lanjutnya.
“Orang miskin hanya turun 1% dalam 4 tahun, orang kaya naik 10% per tahun. Dan menurut Bank Dunia, di era Jokowi, tidak satu persen pun orang miskin turun, bahkan cenderung mengalami peningkatan. Ini adalah malapetaka terbesar yang dihadapi negeri tercinta ini yang punya Pancasila,” jelas Hafid yang merupakan mantan Ketua Komnas HAM.
“Situasi di Indonesia ini seolah mirip dengan situasi di Timur Tengah jika kesenjangan masih tetap ada. Bayangkan negara Ethiopia terus bergejolak karena pendapatan per kapitanya lebih rendah dibanding dengan negara-negera tetangganya,” jelasnya.